Selasa, 27 Desember 2011

Galaunya gue

Gue gak tahu kenapa minggu2 ini perasaan gue sering bimbang enggak karuan, banyak banget keinginan atau hasrat untuk memiliki. Entah bagaimana dan kapan aku dapat memilikinya, sampai aku tidak memerlukannya lagikah baru aku dapat memiliki hasrat yang kubutuhkan.? "Entahlah."

Sebut saja bulan2 ini gue sedang galau, sehingga membuat gue diam perih tanpa kata, dan akhir2 ini kegalauan itu membuat gue harus berhadapan dengan berbagai masalah, dari mulai kinerja gue dalam belajar,hubungan sosial gue,kekurangan materi dan perasaan itu, "ya" itu, kalian pasti tahu [cinta].

Semua kegalauan gue itu dimulai dari sini, "ya" dari sini, dari hasrat gue akan kekurangan sesuatu. Gue sedang menginginkan ini dan itu, sampai2 gue harus menulis semua kegalauan gue disini, "ya" disini, di blog sederhana ini. Rasanya ingin gue menangis dalam hangatnya pelukan, agar jiwa gue itu tenang. "Kalian bingung dengan apa yang gue tulis.? atau apa kenapa.?"


Oke, gue bakal kasih tahu inti permasalahannya. Jadi begini, yah begini. gue akhir2 ini membutuhkan materi yang cukup apalagi dalam menunjang belajar, yaitu "Laptop". gue galau karena barang yang satu ini, gue berpikir kapan gue punya itu barang, padahal kalau gue punya itu barang, gue bisa buat banyak inspirasi, dari mulai belajar software,mengerjakan tugas,bahakan blogging, senang banget gue kalau punya nih barang.

Kegalauan gue gak cukup disini, gue mencoba bertahan sekarang, ini semua karena gue kenal cinta. di twitter gue menemukan akun twitter sesosok adik kelas yang cantik *kebetulan satu sekolah, gue kenalan sama dia,mentionan,dan nyampah TL dengan kata2 romantis kita berdua, padahal gue sendiri belum ada status apa2 sama dia, tapi semuanya berubah ketika dia udah gak kontak2 gue lagi, dan gue hubungi dia tapi tak ada jawaban sama sekali, dan pada akhirnya dia memang menjauhi gue tanpa sebab yang pasti. "Gue mencoba bertahan" Galau lagi deh...


Enggak berakhir kegalauan gue sampai disini, dan semua kegalauan gue berkelanjutan, mungkin karena efek2 kegalauan sebelumnya. Akhirnya gue pergi dan mencoba sendiri dan diam tanpa kata bahkan sama teman2 gue, dan itu membuat teman2 gue mengira kalau gue sombong atau apalah. Padahal mereka enggak tahu kalau mereka tertipu dengan kegalauan gue.

Itu semua berefek  ke kinerja gue dalam belajar dan biasanya gue aktif jadi pasif bahkan belajar pun gue maless, samapai2 nilai gue banyak yang jatoh..

yah, begitulah kegalauan gue , rasanya gue mau teriak dan menangis tapi gue gak punya tempat untuk itu, gak lucu kan kalau gue harus teriak di depan umum..

tapi gue selalu mencoba kuat dan tersenyum dalam permasalahn ini, gue bisa, bisa, pasti bisa. "Terkadang mereka yang selalu kuat dengan senyumannya adalah mereka yang benar2 membutuhkan sebuah pelukan".

0 komentar:

Posting Komentar